Melewatkan John Mayer

JM new

Jika Coldplay adalah kesayangan saya saat muda, maka John Mayer adalah pujaaan hati saya saat beranjak dewasa. Kira-kira begitu perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan seberapa sukanya saya sama mereka. Makanya ketika Coldplay mampir ke Asia tahun 2016-2017 lalu, saya sampai bela-belain hunting tiket dari Singapore, Manila, dan baru kebagian di Bangkok. Cerita nonton konser Coldplay sudah pernah saya tulis di sini.

Berhubung nonton konser Coldplay sudah kesampaian, saatnya nungguin sang pujaan hati buat mampir Asia. Sayangnya tanda-tanda world tour itu sepertinya tak kunjung kelihatan. Sejauh mata memandang dan memantau akun media sosialnya, dia sepertinya hanya peduli dengan konser Dead and co. Membuat Video klip buat album terbaru saja seperti ogah-ogahan. Sisanya hanya surprise single baru New Light dan aktivitas absurd opo mbuh. 😀

Tahun berganti dan seperti disambar petir rasanya ketika akhir tahun 2018 lalu dia tiba-tiba mengumumkan Asia & Australia tour  (termasuk Jakarta), tepat ketika saya baru saja mengetahui kalau saya hamil 😀 . Sempat  ragu karena pastinya bakal ada antrian panjang dan kerumunan orang yang akan membuat saya tidak nyaman dan kehilangan banyak tenaga, tapi seorang teman meyakinkan kalau sebaiknya saya tetap nonton, daripada menyesal seumur hidup. Wah. Se-u-mur-hi-dup. Betapa mengerikannya.

Berbekal semangat dari teman tersebut, saya lalu buru-buru cari artikel dengan kata kunci “menonton konser saat hamil” 😀 . Kesimpulan yang saya dapat adalah : boleh menonton konser saat hamil, dengan catatan : mendapat ijin dari dokter (dalam keadaan sehat), tidak menonton sendirian atau setidaknya ada satu orang dewasa yang mendampingi, dan juga memilih seated area alias area duduk (bukan festival). Langsung semangat!

Sebetulnya saya malas menceritakan bagian pembelian tiket yang penuh drama ini, jadi saya singkat saja. Coba bayangkan gimana rasanya sudah stand by di web pembelian tiket tepat pada waktu yang telah diumumkan, tetapi sudah lewat 30 menit dan “tiket belum tersedia”. Lalu setelah akhirnya bisa mengakses dan memilih tiket, ketika klik lanjut pembayaran, muncul warning “maaf tiket yang anda pilih sudah habis”. Kan.. dagelaaaaan.  Dalam satu jam, tiket untuk fans yang sudah pre-register termasuk saya, ludes, pemirsa..

Selesai sampai situ dramanya? Belum! Saya masih menunggu penjualan umum alias penjualan untuk mereka yang belum pre-register. Yang terjadi? Jam 11 siang dibuka, jam 11.05 sold out! Gelombang angkara murka netijen pun mendadak pecah, apalagi ketika tahu kalau sesaat setelahnya bertebaran calo calo yang dengan polosnya ikut komen “WTS Blue tinggal 2” , “Jual tiket VIP karna kelebihan beli”, dan banyak lagi. Hmmm..inhale..exhale.. Kecewa pasti, ilfil tentu saja. Apalagi saat diumumkan kalau ada tiket tambahan tapi jualnya pakai undian dua belas ribuan. Duh, pujaan hatiku, kasihan banget kamu diobral…

Pada satu titik, saya menyerah. Capek sekali rasanya mengikuti drama perburuan tiket ini, ditambah mata yang lelah karena terus-terusan mantengin web penjualan tiket. Perasaan jaman hunting tiket Coldplay ga gini amat dramanya. Wes, mungkin ini memang belum saatnya. Dengan berat hati, saya harus melewatkan John Mayer dengan cara yang begini ngenesnya. 😀

Semoga suatu hari nanti saya bisa dapat kesempatan untuk mengejar pujaan hati, kalau bukan di Indonesia, ya di luar negeri. Tergantung yang mana yang less drama ticketingnya haha! Doa saya cuma satu : semoga sang pujaan hati nggak ikut-ikutan bunuh diri!